Postingan populer dari blog ini
LONG AND BIG
“Gua nggak nyangka hari itu bakal jadi pengalaman paling random dan panas…” “Waktu itu gua lagi di salah satu mall di Jakarta Utara. Lagi di toilet, tiba-tiba ada cowok masuk. Badannya lumayan gede, mukanya kayak tipikal abang-abang Jakarta. Dia berdiri di sebelah gua, terus tiba-tiba… dia sengaja buka resleting pelan-pelan. Gua sempet bengong. Tapi mataku nggak sengaja ngelirik… dan gua kaget. Ukurannya… gede banget. Dia senyum dikit kayak ngajak main. Akhirnya tanpa banyak kata, kita pindah ke bilik. Suasana sempit, deg-degan, tapi panas. Ada suara napas berat dan sedikit bisikan nakal. Dan… ya, gua nggak bisa ceritain detailnya di sini, tapi yang pasti kita keluar dari situ dengan dada sesak, senyum puas, dan rasa nggak percaya barusan ngelakuin itu.” “Kadang pengalaman paling gila justru datang dari tempat dan orang yang nggak kita duga. Random, panas, nggak terlupakan.”
“Masuk toilet mall siang bolong, niatnya cuma buang air. Gue berdiri di urinoir, sambil scroll HP biar nggak awkward. Tiba-tiba… tok… tok… tok… suara ketukan 3x dari bilik pojok. Gue mikir, ‘Ah paling orang gak sabaran.’ Tapi pas gue lirik ke bawah, ada sepatu miring ke dalam. Kode klasik. Gue kaget, jantung gue deg-degan.
BalasHapusPas gue masih mikir, suara pelan keluar dari bilik: ‘pssst… bro… sini deh.’ Gue kaku. Ada rasa takut, tapi ada rasa penasaran aneh. Gue diem, nggak gerak. Eh tiba-tiba tangan dari celah pintu melambai manggil. Nafas gue berat. Gue nutup resleting, jalan pelan ke bilik itu.
Begitu pintu kebuka dikit, ada mata yang ngelirik tajam. Gue masuk. Pintu dikunci. Sunyi. Di dalam sempit, suara nafas kita berdua bercampur. Tiba-tiba tangan dia narik gue. Semua terjadi cepat. Gue nggak sempat mikir, badan gue kayak autopilot. Bilik itu jadi zona perang hasrat yang nggak seharusnya ada.
Beberapa menit kemudian, gue keluar bilik. Kaki gemetar, keringat dingin. Gue cuci tangan sambil liat kaca—mata gue sendiri keliatan asing. Gue keluar toilet dengan dada sesak, bisik ke diri sendiri: ‘Anjay… ini bukan gue. Ini harusnya nggak kejadian.’”