Postingan

KOKO NDUT

  Aku menatap layar ponsel cukup lama sebelum akhirnya membalas pesannya. Pesan yang singkat, tapi selalu mengundang rasa yang sama setiap kali: deg-degan, penasaran, dan sedikit rasa bersalah yang tak pernah benar-benar kutanggung. “Aku di Jakarta. Hotel biasa,” tulis Koko Endud. Tanpa emoji, tanpa basa-basi. Dan aku pun segera beranjak, seolah langkahku sudah tahu ke mana harus menuju bahkan sebelum hatiku mengizinkannya. Sesampainya di kamar hotel, pintunya terbuka sedikit—sebuah kebiasaan yang ia lakukan jika tahu aku akan datang. Bau sabun hotel dan aroma tubuhnya yang hangat langsung menyambut saat aku masuk. Koko Endud sedang duduk santai di sofa, mengenakan kaus tipis yang menempel pas di tubuh besar dan bersihnya. Kami tidak langsung bicara. Tatapannya cukup. Senyumnya menyambut. Ada hal-hal yang tak perlu dijelaskan di antara kami, karena pertemuan kami selalu seperti itu: sebentar, diam-diam, tapi dalam cara anehnya, selalu terasa cukup.

CURVED

 

LONG AND BIG

 “Gua nggak nyangka hari itu bakal jadi pengalaman paling random dan panas…” “Waktu itu gua lagi di salah satu mall di Jakarta Utara. Lagi di toilet, tiba-tiba ada cowok masuk. Badannya lumayan gede, mukanya kayak tipikal abang-abang Jakarta. Dia berdiri di sebelah gua, terus tiba-tiba… dia sengaja buka resleting pelan-pelan. Gua sempet bengong. Tapi mataku nggak sengaja ngelirik… dan gua kaget. Ukurannya… gede banget. Dia senyum dikit kayak ngajak main. Akhirnya tanpa banyak kata, kita pindah ke bilik. Suasana sempit, deg-degan, tapi panas. Ada suara napas berat dan sedikit bisikan nakal. Dan… ya, gua nggak bisa ceritain detailnya di sini, tapi yang pasti kita keluar dari situ dengan dada sesak, senyum puas, dan rasa nggak percaya barusan ngelakuin itu.” “Kadang pengalaman paling gila justru datang dari tempat dan orang yang nggak kita duga. Random, panas, nggak terlupakan.”

UNCUT

 

KNTL AMBON

 

Cruising di toilet